Dalam merancang sebuah perubahan ada beberapa strategi yang bisa dilakukan diantaranya adalah, pertama mengganti yang sudah ada dengan sesuatu yang lebih baik (dalam hal ini perubahan selalu diartikan perubahan ke hal yang lebih positif), kedua bisa saja dengan menambahkan sesuatu yang akan mengupgrade kualitas. Pun yang ketiga perubahan bisa dilakukan dengan cara mengurangi sesuatu yang sudah ada agar lebih efektif dan efisien. Strategi menghilangkan yang sudah ada ini pun salah satu strategi perbaikan, jadi pemotongan atau penghapusan (hatta itu atas hal yang positif dan berpotensi kebaikan) pun bisa ditempuh,
demi perubahan akan perbaikan yang lebih signifikan. Jadi sebenarnya tidak ada hal yang dinafikkan disini demi sebuah kata “perubahan”, kita bisa menentukan apa pun strategi yang di pakai untuk mencapai tujuan tersebut. Merancang strategi adalah bagian dari perencanaan setelah kita decide what our goal is. Dan cara-cara tersebut dapat diaplikasikan baik sendiri-sendiri ataupun dengan menggabungkan satu dan lainnya bahkan ketiganya, dengan tidak menutup kemungkinan adanya strategi yang keempat dan seterusnya, barangkali ada.
Poinnya adalah apa sih yang enggak untuk berubah menjadi yang lebih baik? Meski caranya adalah dengan menghilangkan atau mengurangi atau memotong atau menghapus hal-hal yang dianggap baik dan potensial demi untuk tujuan yang lebih tinggi, asalkan tidak ada kaidah yang terlanggar. Bukannya meninggalkan yang baik untuk menjadi lebih baik itu baik?