Akhirnya setelah delapan tahun menunggu, Jawa Timur akhirnya punya pasar induk agrobisnis modern terintegrasi pertama di Indonesia, yakni di Desa Jemundo, Taman, Sidoarjo. Tanggal 17 Juli lalu pasar induk yang diberi nama Puspa Agro itu diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa yang disaksikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pertanian Suswono, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.
Puspa Agro di Jemundo Taman Sidoarjo, Pasar Induk Agrobisnis terbesar
Hanya, yang diresmikan kemarin masih tahap pertama di antara tiga tahap yang direncanakan. Sesuai namanya, pasar tersebut khusus menjual hasil produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
Ribuan petani serta pedagang siap melayani pembeli eceran, grosir, hingga partai besar, sehingga diharapkan mampu menjaga pasokan produk hasil bumi. Dengan begitu, harga sayur-mayur dan komoditas pertanian lainnya bisa terus stabil.
”Harga lombok keriting pada Juni lalu hanya Rp 14 ribu per kilo, tapi sekarang sudah Rp 38 ribu. Harganya melonjak karena kelangkaan produk akibat kondisi alam. Dengan adanya Puspa Agro ini, nanti cabai bisa dibuat kering atau bubuk,” tambahnya.
Pernyataan Soekarwo itu merujuk pada fakta, dengan fasilitas pergudangan dan daya tampung Puspa Agro yang bisa melayani pedagang grosir, produk pertanian, perikanan, maupun peternakan Jatim bisa disimpan serta diolah untuk jangka waktu relatif lama. Dengan demikian, harga komoditas diharapkan bisa lebih stabil.